Ngaliyan-Idea News-Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Walisongo mengadakan seminar
penelitian, Sabtu (5/10). Seminar yang bertajuk “Penelitian Berbasis Gender“ itu menghadirkan ketua Kajian
Gender dan Anak M. Fauzi dan Khoirul Anwar selaku ketua Lembaga Penelitian IAIN
Walisongo Semarang.
Bertempat
di gedung Kopertais Kampus I IAIN Walisongo Semarang, seminar dihadiri oleh puluhan
peserta beasiswa penelitian mahasiswa
dan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Institut (UKMI) Anniswa.
Khoirul
Anwar menerangkan menganai seluk beluk penelitian. Mulai dari pengertian, dasar
penelitian, metode dan paradigma yang digunakan dalam penelitian, hingga tujuan
penelitian.
“Dalam
penelitian kita memiliki beberapa tujuan, yaitu mendiskripsikan,
mengeksplorasi, mengembangkan, menjelaskan, dan memprediksi. Jadi, penelitian bukan
hanya meneliti masalah tapi juga berusaha agar penelitian itu bisa memberikan
kontribusi positif pada masyarakat,”jelasnya.
Sebagai
pembicara kedua, Fauzi lebih fokus menjelaskan mengenai gender itu sendiri. Menurutnya,
gender tidak sama dengan pemahaman
masyarakat secara umum yang mengatakan bahwa gender adalah upaya penyetaraan antara
laki-laki dan perempuan. Namun lebih tepatnya, Lanjut Fauzi, gender adalah
upaya untuk “melawan” diskriminasi yang terjadi pada perempuan maupun
laki-laki,
“jadi
kita tidak hanya membela kaum perempuan saja, laki-laki pun seandainya mendapatkan
perlakuan diskriminatif maka akan kami bela dan dampingi.”katanya
Terkait
bagaimana penelitian gender, Fauzi menjelaskan, terdapat lima model penelitian.
Pertama, model Hardvard. Kedua, model Moser. Ketiga, model Sara Longwee. keempat
model ProBa, dan kelima model Gap (Gender Analysis Pathway).
“Perbedaan
antara penelitian berbasis gender dengan penelitian lainnya adalah, objek
penelitiannya laki-laki dan perempuan, memberikan keberpihakan pada pihak yang
terdiskriminasi, baik laki-laki maupun perempuan, dan memiliki tujuan
mewujudkan kesetaraan gender”terang pria asal purwodadi itu.
KOMENTAR