Foto pedagang yang sedang melayani pembeli di acara wisuda UIN Walisongo periode November 2024 di depan Masjid Kampus III pada Sabtu (02/11/24). |
Semarang, IDEAPERS.COM - Momen wisuda di UIN Walisongo Semarang periode November 2024 yang dilaksanakan pada hari Sabtu (02/11/24) di Auditorium II kampus III membawa nasib yang berbeda untuk para penjual.
Salah satunya Eurika Mandasari yang memanfaatkan momen tersebut untuk mencari nafkah. Ia menjual berbagai macam jajanan dan minuman seperti sosis bakar, takoyaki, tahu gimbal dan lainnya. namun nasibnya kurang beruntung karena mengalami penurunan omset.
Eurika menceritakan, penurunan pendapatan tersebut diakibatkan jumlah wisudawan yang tidak seperti biasanya. Hingga siang hari sekitar pukul 11.00 WIB, ia baru mendapatkan beberapa pelanggan.
"Setiap sini wisuda (Red. jualan). Sekarang baru dapat 250.000. Sekarang sepi nggak kaya kemarin. Kemarin kan 1000an sekarang 550," ungkap ibu berusia 40 tahun itu saat diwawancarai Ideapers.com di depan Masjid Al-Fitrah Kampus III, Sabtu (02/11/24).
Kemudian Eurika mengatakan sepinya pelanggan menjadi hambatan karena dirinya mempunyai banyak tanggungan. Salah satunya biaya stand.
"Untuk lapak sendiri UIN Walisongo Semarang mematok 75.000 untuk satu jenis penjualan. Kendalanya kalo sepi tanggungannya banyak. Ada pegawai, bayar lapak," tutur penjual asal Semarang tersebut.
Baca juga: Kabar Duka, Kakek Wisudawan Meninggal Dunia Saat Menunggu di Mobil
Berbeda dengan sosok pedagang nasi pecel dan rames bernama Siti. Ketika lapak pedagang di sekitarnya masih penuh dengan barang dagangan, Siti mengklaim bahwa jualannya sudah habis diserbu pembeli.
"Dagangannya sudah habis kok, 10 tahun ada dagangnya (Red. 10 tahun berdagang)," ungkap Siti ketika diwawancarai Kru Ideapers.com di Kampus III, Sabtu (02/11/24).
Penjual yang berusia 51 tahun itu membandingkan biaya kebersihan dan sewa tempat di UIN Walisongo yang jauh lebih murah daripada biaya yang dikenakan oleh Universitas Islam Sultan Agung Semarang (Unisula) dan Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).
"75 ribu permeja 1 jualan. Kalau jualnya 2 ya 150 ribu sudah termasuk biaya kebersihan, tapi dibersihin tapi juga ditinggal. Nanti kan ada yang bersihin soalnya kan termasuk biaya. Di sini kan 75 ribu, kalau di Unisula 200 ribu. 200 itu tenda bawa sendiri sudah biasalah, per meja 200 ribu, kalau di Unimus malah 10 ribu," bebernya.
Ia menceritakan, berangkat ke UIN Walisongo dari rumah mulai dari jam 04.30 WIB dengan estimasi perjalanan setengah jam. Adapun sambung Siti, gerai dibuka setelah satu jam persiapan, tepatnya di pukul 06.00 WIB pagi.
"Di sini jam 5, buka jam 6 an berangkat dari rumah setengah 5," ungkapnya.
Kendati demikian, nenek yang mempunyai 6 cucu itu tetap bersyukur karena kegiatan berniaganya saat wisuda tidak ada kendala. Ditambah, lanjut Siti, banyak konsumen yang membeli barang dagangannya.
"Tidak ada kendala jualan, seperti biasa sudah biasa jualan, kesannya senang, laris nggak laris pokoknya jualan sudah biasa. Pokoknya jualan saja, alhamdulillah banyak larisnya. Kan makanan, nasi kan banyak yang cari," pungkasnya. [Rep. Jahid, Lulu Nuratika/Red. Ayu]
*) Ikuti Update-an terbaru kami langsung dari ponselmu. Bergabung melalui saluran WhatsApp IDEAPERS.COM klik link berikut ini https://whatsapp.com/channel/0029VaIGd9Q8V0tsJ58rsF3Q
KOMENTAR