(Doc: ideapers.com) |
Semarang, IDEAPERS.COM – Dosen sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo Semarang, Misbah Zulfa Elizabeth menyebutkan bagaimana masifnya peran media Pemilihan Umum (Pemilu 2024).
Dia menilai Pemilu sekarang media mampu menjadi alat penyampaian informasi terkait calon pemimpin negara dan anggota legislatif. Sehingga bagi Elizabeth, masyarakat bisa secara luas melihat peta politik para calon pemimpin Indonesia.
“Waktu ini orang memanfaatkan media secara luar biasa, sehingga proses-proses politik itu tercover sepenuhnya di media. Sepertinya tanpa ada batas, dan itu melibatkan baik yang pro maupun yang kontra,” katanya.
“Itu yang saya rasa membedakan sehingga kita bisa mempunyai kesimpulan arti penting dalam proses politik saat ini,” lanjutnya saat diwawancara,
Dia juga menyampaikan bahwa Pemilu terakhir juga memanfaatkan media sebagai alat kampanye. Akan tetapi, kata Elizabeth, masyarakat perlu mempunyai pemahaman terhadap media dalam membaca Political marketing para calon-calon di pemilu.
Baca Juga : Dosen FISIP Bicara Soal Peluang Pemuda di Momen Pilpres 2024: Bisa Jejaring Sosial Secara Luas
“Marketing politiknya menggunakan media, dan tidak kurang lawannya pun menggunakan media untuk melakukan konter terhadap calon-calon yang lain, dan saya rasa ini hal yang baru untuk era media kita untuk konteks politik kita,” ujarnya.
“Saya rasa harus menjadi titik tekan bagi semua, kita secara akademik, warga harus diedukasi bahkan calon itu harus diedukasi untuk bisa preferensi masyarakat,” terusnya.
Kemudian Elizabeth mengatakan, permasalahan masyarakat sekarang masih kurangnya edukasi tentang media, menurutnya media sebagai alat pengenalan calon pemimpin perlunya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, hal itu sebagai preferensi untuk menentukan calon pemimpin.
“Kalau kita mengedukasi masyarakat tentang bagaimana kriteria pemimpin dan mereka paham, gak masalah dengan ujaran kebencian karena mereka sudah termanage dirinya secara baik,” tegasnya.
“Meskipun ini ujaran kebencian tetapi saya mempunyai data personal ini yang itu, saya konsen dan saya profer pilih dia whatever say tentang hal-hal buruk,” lanjutnya.
Lebih lanjut, sebagai pemilih, masyarakat perlu untuk memilah media sebagai sumber refrensi untuk menentukan calon pemimpin, Kemudian ia menilai pemilahan tersebut mengguntungkan bagi pemilih dalam mendapatkan informasi.
“Media itu mempunyai perspektif sendiri-sendiri, bisa jadi itu yang dibuat media dari kubu tertentu, dari sekian banyak media silahkan dipilih baru dikombain, kemudian cari yang lebih bisa secara ya equal,” Terangnya. [Rep. Ayu/Red. Zidan]
KOMENTAR