![]() |
Misbah Zulfa Elisabet sedang menjelaskan mengenai pengetahuan politik mahasiswa UIN Walisongo Semarang di ruang kantornya. (Doc: ideapers.com/Foto: Riska) |
Menurutnya, UIN Walisongo sebagai institusi pendidikan tidak akan cukup memberikan orientasi mengenai politik. Pasalnya, kata dia, tidak semua bidang perkuliahan atau keilmuan di UIN Walisongo yang menjadikan tema politik sebagai subjek utama.
la mencontohkan seperti halnya keilmuan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) dengan konsentrasi utamaya mengenai kajian Ushuluddin, begitupun dengan tujuh Fakultas di UIN Walisongo yang memiliki kosentrasi keilmuan masing-masing.
Berbeda jika menyangkut mahsiswa FISIP, kata dia, selama perkuliahan mereka telah mendapatkan pengetahuan tentang politik, seperti mengenai Cyber Politics, Political Marketing, hingga Political Media.
"Tidak cukup sebagai institusi pendidikan, tentu orientasi pemberian material yang sifatnya politik tidak menjadi fokus yang utama, mereka harus mengajarkan mahasiswa dengan ushuluddinnya (misalkan) begitu," ungkap Eliz, sapaan akrabnya, saat ditemui KRU IDEAPERS.COM di kantornya, belum lama ini
Baca Juga : Masifnya Peran Media Dalam Pemilu 2024, Ini Kata Dosen FISIP
Sehingga dari kesempatan mahasiswa dalam belajar dapat menilai dan menentukan orientasi politik sesuai dengan pemahaman masing-masing mahasiswa.
“Sehingga tidak bisa di orientasikan semata-mata sumber yang diberikan oleh universitas, mereka punya kesempatan untuk memanfaatkan berbagai sumber, oleh karena itu saya rasa mahasiswa memanfaatkan sumber yang ada untuk memperoleh pemahaman yang baik mengenai politik,” terang guru besar Antropologi itu.
Pentingnya Edukasi Media
Tidak hanya itu, Eliz juga menyinggung peran media massa dalam memberikan informasi perpolitikan indonesia sekarang. Dari hal itu, ia menegaskan agar elemen akademisi baik mahasiswa maupun civitas akademika memiliki peran dalam mengedukasi masyarakat.
“Memang media sangat berguna untuk membuat image ability, perkara edukasi ini bukan perkara substansi politik sekaligus komunikasi politik, pemasaran politik, enggak ada orang yang memasarkan sesuatu mau rugi maunya ya untung, jadi edukasi itu luas,” jelasnya.
Baca Juga : Beasiswa Bank Indonesia 2024 Dibuka, Begini Syaratnya untuk Mahasiswa UIN Walisongo
Lebih lanjut, ia mencontohkan kondisi sekarang dengan banyaknya media, menurutnya, penting untuk membaca dari berbagai sumber yang akurat agar memiliki pemahaman yang luas.
"Kalau hanya mendengarkan dari satu sumber maka kamu tidak akan mempunyai sumber counter sehingga tidak mempunyai data secara lengkap. oleh karena itu kita beri edukasi,” sambungnya.
Reporter : Riska Apriliza
Redaktur : Yogi Zidan
KOMENTAR