Semarang. IDEAPERS.COM - Berbeda dengan program studi (prodi) lainnya, Ilmu Seni dan Arsitektur Islam (ISAI) Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo menerapkan kuliah dengan sistem blended, atau perpaduan antara offline dan online. Hal ini lantaran 70 persen perkuliahan di prodi ISAI lebih condong ke praktikum.
“Prodi ISAI tidak bisa disamakan dengan prodi lain. Yang mana sekitar 70 persen adalah praktik, sedangkan prodi lain hanya 30 persen," kata Sekretaris Prodi ISAI, Abdullah Ibnu Tholhah saat diwawancarai kru IDEAPERS.COM, Selasa (31/08/21).
Ia mengaku, kegiatan perkuliahan blanded ini menjadi upaya dalam mengembangkan skill dan memudahkan mahasiswa untuk berkonsultasi kepada dosen.
"Sistem pebelajaran dilakukan blanded dan menekankan pada pendidikan karakter pada mahasiswa. Supaya bisa berani bersikap dan beradaptasi dengan kondisi saat ini," ujar Ibnu Tholhah.
Penerapan kuliah blended ini tidak lepas dari komentar mahasiswa. Menurut Dian Rahayu, mahasiswa prodi ISAI, pelaksanaan kuliah kurang optimal karena kurang terpantaunya asistensi.
"Mungkin mengadakan asistensi agar terpantau perkembangan tiap mahasiswa (namun) asistensi (secara daring) kurang terpantau," katanya.
Lebih lanjut, untuk meminimalisir penularan covid-19, ia menyarankan perkuliahan tetap didukung dengan protokol kesehatan yang ketat serta mewajibkan mahasiswa untuk melakukan vaksin.
"Diwajibkannya vaksin dan memenuhi prokes yang ketat. Lagi pula dari kampus telah memfasilitasi vaksin.
Bisa juga dengan diterapkannya sistem kloter untuk per hari nya," pungkasnya. [Rep. Nayla, Alip, Zaqia/ Red. Rudi]
KOMENTAR