Menyaksikan pertandingan olahraga sering kali menimbulkan ketegangan bagi kita yang menontonnya. Meskipun hanya merasakan euforia melalui tayangan televisi, namun sensasi deg-degan tetap dapat kita rasakan saat pertandingan berlangsung. Seperti halnya menonton pertandingan final bulutangkis ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu pada Olimpiade Tokyo 2020 baru-baru ini.
Contoh lainnya ialah pendukung sepak bola yang ikut merasakan ketegangan ketika tim dukungannya melakoni adu pinalti dengan tim lawan. Belum lagi jika kedua tim termasuk rival legendaris, tentunya menjadi moment yang mendebarkan.
Bagi para penggemar olahraga dari berbagai cabang olahraga juga merasakan hal serupa. Namun, kamu tidak perlu khawatir ketika merasa deg-degan saat menyaksikannya. Ketegangan yang kamu rasakan ialah respon wajar karena detak jantung dan tekanan darah mengalami peningkatan.
Menurut kepala kardiologi di Houston Methodiat Hospital, Dr. Willian Zoghbi, kita dapat merasakan kegembiraan, antisipasi, tegang ataupun perasaan lainnya ketika menyaksikan sebuah pertandingan. Ketegangan semacam ini sama seperti yang kita rasakan ketika menghadapi situasi berbahaya.
Meskipun ketegangan ketika menonton sebuah pertandingan olahraga tidaklah sama dengan seseorang yang melakukan pertandingan secara langsung. Namun, tubuh kita tahu bahwa terdapat kondisi yang menegangkan, sehingga memberikan respons yang sesuai.
Melansir TIME, sebuah studi yang diterbitkan di Canadian Journal of Cardiology, meneliti tentang keterkaitan menonton pertandingan hoki dengan peningkatan detak jantung.
Hasilnya, denyut jantung penonton meningkat 75 persen ketika menyaksikan di depan layar kaca dan meningkat 110 persen saat menontonnya secara langsung. Puncak ketegangan terjadi saat atlet berpeluang mencetak poin saat pertandingan berlangsung.
Meskipun demikian, detak jantung saat menonton pertandingan olahraga tidak setinggi ketika melakukan olahraga. Dan efek yang muncul tidak bertahan lama walaupun jantung bekerja lebih keras sampai meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Artinya, seseorang yang memiliki penyakit jantung cenderung merasa gugup ketika terlalu bersemangat saat menonton pertandingan.
"Individu tersebut mungkin mengalami ketidaknyamanan dada ringan atau sesak napas. Tapi kondisi ini tidak selalu berbahaya," kata Zoghibi dilansir dari Kompas.com (02/08/2021).
Namun, dalam kondisi ekstrem pertandingan olahraga yang menegangkan bisa berbahaya bagi penderita kardiomipati stres, yaitu suatu kondisi jantung yang menyebabkan nyeri dada mendadak, kesulitan bernapas, atau pingsan. Pada kasus ini, sebagian jantung berhenti bekerja secara normal sehingga jantung tidak melakukan tugasnya dengan baik.
Meskipun jarang terjadi, Zoghbi merekomendasikan kepada individu yang menderita penyakit jantung untuk menghindari perilaku tidak sehat ketika menonton pertandingan olahraga, terlebih yang menimbulkan ketegangan. Tindakan tersebut memiliki tujuan untuk meminimalisir hal-hal buruk yang terjadi pada jantung. [Mita]
KOMENTAR