Rasa percaya diri yang melekat pada individu bukanlah sifat genetis ataupun takdir, melainkan sikap percaya diri diperoleh individu melalui pengalaman hidup, keyakinan yang sifatnya diajarkan dan ditanam melalui pendidikan. Rasa percaya diri yang muncul pada seseorang merupakan perpaduan antara keyakinan dan kemampuan dalam menghargai diri sendiri.
Keyakinan ataupun kemampuan dalam menyelesaikan tugas apapun secara mandiri menjadi salah satu bentuk perwujudan kepercayaan diri. Terlepas dari melihat tingkat kesulitan ataupun seberapa besar kemungkinan tingkat keberhasilan.
Meskipun terlihat sederhana, tidak semua orang yakin dengan kemampuan dirinya. Inilah yang menjadikan seseorang kesulitan membangun rasa percaya diri. Namun ketika seseorang dihadapkan pada kondisi kehilangan rasa percaya diri sama halnya dengan menganggap semua selesai.
Salah satu pemicu timbulnya ketidakpercayaan diri karena rasa khawatir tentang respon atau penilaian orang lain terhadap dirinya, yaitu mengenai apa yang disampaikannya dan bagaimana ia menyampaikannya. Pandangan subjektif yang timbul dari ketergantungan terhadap penilaian orang lain ini menjadi salah satu ciri dari orang yang kurang percaya diri.
Beberapa cara yang bisa seseorang lakukan untuk dirinya sendiri maupun orang dalam membentuk kepercayaan diri di sampaikan oleh pendiri Ivan Joseph Leadership, Inc., Dr. Joseph.
Membangun kepercayaan diri untuk diri sendiri dapat diawali dengan melakukan pengulangan -pengulangan, atau disebut juga ketekunan. Terus melatih diri dan berusaha dalam segala sesuatu tanpa takut akan kegagalan.
Melakukan pengulangan bukan berarti seseorang tidak pernah mengalami kegagalan, akan tetapi kegagalan menjadi pacuan untuk terus berlatih dan jalan menuju keberhasilan. Kuncinya, lakukan hal yang ingin dilakukan, jangan berfikir gagal sebelum mencobanya.
Kemudian berbicara dengan diri sendiri atau self-talk. Self talk sebagai bentuk intropeksi sekaligus supprot untuk diri sendiri. Selain dukungan dari luar dan orang lain, seseorang juga perlu dukungan dan meyakinkan dirinya sendiri.
Ketika orang-orang disekitarmu tidak percaya terhadap kemampuanmu, kamu harus berpandangan sebaliknya. Ungkapan seperti "saya pasti bisa", "saya yang terbaik", atau "saya luar biasa" sebagai bentuk keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri.
Pasalnya, apa yang seseorang pikirkan akan mempengaruhi setiap tindakannya. seseorang harus bisa melawan berbagai pikiran negatif. Mengapa kita berbicara negatif pada diri sendiri, sedangkan kekuatan berasal dari diri kita sendiri?
Selanjutnya, berpikirlah jika pengakuan dari orang lain atas diri kita akan menjadi beban. Evaluasi atas apa yang telah dilakukan setiap harinya untuk memberi pengakuan pada diri sendiri atas kemampuan kita. Maka percaya diri akan tumbuh.
Cukup dengan melakukan obrolan dengan diri sendiri, kemudian menuliskan hal positif ataupun hal-hal yang menjadi kebanggaan bagi diri sendiri sebagai bentuk dukungan energi saat berada di titik terendah dan kehilangan kepercayaan diri.
Selain pada diri sendiri, tidak ada salahnya menumbuhkan kepercayaan diri kepada orang lain. Salah satu caranya dengan memberikan pujian pada orang lain, bangun rasa ingin sama-sama berkembang, dan kurangi membicarakan kelemahan atau kesalahan.
Meskipun terlihat sederhana, tetapi memberi pujian atas perilaku positif seringkali kita lupakan. Kita seringkali fokus pada kesalahan. Tunjukkan sisi baik dari orang lain, ungkapkan secara sederhana tanpa menjatuhkan.
Orang lain memiliki berbagai cara yang dipilih untuk menunjukkan rasa percaya diri mereka terhadap suatu hal. Akan muncul banyak persepsi tentang bagaimana ia mengekspresikan diri, hargai itu dan pahami sebagai proses masing-masing.
Tidak ada yang percaya akan kemampuan kamu, kecuali dirimu sendiri. Believe in yourself! [Devia]
KOMENTAR