Kehidupan manusia bermula dari gejolak kesepian. Masing-masing di dalam jiwa kita tersisa ruang kosong yang dihuni sepi. Berteriak-teriak keras setiap detik, namun hanya igauan samar-samar yang terdengar. Semacam dengung azan dari masjid terdekat yang terus mengundang kita bersamaan lagu-lagu nostalgia yang dinyanyikan dalam sebuah orkestra.
Kesepian adalah gumam yang tak pernah berhenti memanggil-manggil kita. Meski enggan menyahut panggilan itu, ia akan mendekat dengan sendirinya. Di waktu-waktu tak terduga yang tak pernah kita inginkan. Namun segigih apa pun kita menolaknya, gumam itu semakin tak terbendungkan. Begitu datang langsung mengguncang perasaan.
Maka itulah sebabnya kita tak perlu menolak kesepian. Karena setiap kesepian harus dirayakan, yang kadang-kadang meriah, kadang-kadang sederhana.
KOMENTAR