Salah memilih jurusan kuliah seringkali dialami beberapa mahasiswa. Dari mahasiswa baru maupun mahasiswa yang sudah setengah perjalanan berkuliah. Belum lagi problem nasib hidup selanjutnya, tetap bertahan atau berhenti untuk memulai dengan pillihan baru sesuai keinginan hati.
Kenapa hal ini sering terjadi? Bukankah seharusnya seseorang menyiapkan diri sebelum menentukan kampus hingga jurusan yang akan dilakukannya selama kurang lebih 4 tahun kedepan? Setidaknya sudah ada pikiran prospek pekerjaan yang akan didapatkannya jika mengambil jurusan tersebut.
Ada tiga faktor yang bisa menjadi penyebab mahasiswa merasa salah jurusan. Pertama, memilih jurusan bukan atas kemauan sendiri tapi kemauan orang lain, misalnya orang tuanya. Akhirnya mahasiswa menjalani perkuliahan dengan sikap pasrah saja dan tidak bisa berbuat apapun.
Kedua, permasalahan ini bisa terjadi karena hanya mengikuti teman tanpa melihat potensi diri. Terakhir, dikarenakan belum mengenal diri sendiri. Memilih jurusan kuliah, tanpa mengetahui bakat minat kita, bisa menjadi peluru yang mematikan. Padahal mengenali potensi diri sendiri sangat penting dalam menentukan ke mana arah langkah kita ke depannya.
Namun, jangan khawatir. Salah jurusan jangan sampai membuat kita pasrah dan akhirnya tidak berkembang sama sekali. Masih ada banyak jalan menuju kesuksesan jika berusaha dan berdo'a. Terdapat lima solusi yang bisa kamu coba ketika merasa salah jurusan kuliah.
1. Aktif Berorganisasi
Ketika kalian merasa salah jurusan sampai membuat kalian pasrah dan tidak produktif, solusi ini bisa diterapkan. Selain menambah relasi, pengalaman, pengetahuan, berorganisasi juga bisa mengasah hobi kalian. Misalnya, jika kamu mengambil jurusan Aqidah dan Filsafat Islam tetapi dari dulu kalian sudah gemar menulis artikel ataupun pada laman blogmu. Kamu bisa berorganisasi pers mahasiswa yang fokus pada bidang jurnalistik di fakultasmu.
2. Mengikuti Kursus
Selain beroganisasi dan aktif di kampus, kamu juga bisa menambah atau pun mengasah skill dengan mengikuti kursus. Misalnya kamu berkeinginan menjadi pebisnis, tapi malah mengambil jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir. Kamu bisa mengikuti kursus atau workshop bisnis di luar kampus. Apalagi dengan keadaan serba canggih seperti sekarang ini. Workshop dan berbagai acara kursus pun banyak digelar melalui daring (online).
3. Magang
Setelah mengikuti workshop atau kursus apapun, kamu bisa melanjutkannya dengan mengikuti program magang. Kegiatan seperti ini bisa melatih soft maupun hard skill kamu selama mengikuti kursus. Program seperti ini bisa memberikan pengalaman secara langsung di dunia kerja. Selain itu, jika kamu beruntung, bisa juga mendapatkan fee dari program magang yang diikuti.
4. Mengambil Strata-2 (S2)
Kesalahan selama menjalani kuliah di Strata-1 (S1), jangan sampai diulangi lagi jika mengambil keputusan untuk melanjutkan ke Strata-2 (S2). Kesempatan ini harus dipikirkan matang-matang dengan menyesuaikan potensi dirimu sendiri. Baik beasiswa maupun biaya sendiri, tetap ambillah jurusan yang sesuai dengan bakat minatmu. Meski sangat berbeda, setidaknya kamu menjalankan kuliah selama Strata-2 (S2) dengan perasaan yang bahagia dan tanpa ada rasa penyesalan.
5. Terjun di Dunia Kerja
Dunia kerja memang berat jika dibandingkan dengan dunia perkuliahan. Terjun di dunia pekerjaan biasanya diambil mahasiswa yang merasa salah jurusan karena tidak sesuai dengan prospek kerja yang ia impikan. Misalnya, kamu berkeinginan menjadi pebisnis, tapi malah masuk di jurusan teknik, solusi ini bisa digunakan dengan baik. Kamu bisa bekerja sebagai penjual online di e-commerce dan menjalankan dengan baik. Hal ini akan menguntungkan kamu jika dilakukan dengan sepenuh hati dan sesuai apa yang kamu inginkan.
Salah jurusan bukan menjadi akhir dari perjuanganmu untuk meraih masa depan yang baik. Kamu bisa mencoba solusi-solusi di atas dan melakukannya dengan sepenuh hati. Karena kuliah bukan hanya belajar di dalam kelas, tapi bisa mencoba mencari pengalaman di luar kelas.
[Rida Fahima]
KOMENTAR