Semarang, IDEAPERS.COM - UIN Walisongo mengukuhkan 1661 wisudawan secara online menggunakan program face tracking animation pada Kamis (06/08/20). Para wisudawan mengaku tidak berkesan dengan pelaksanaan wisuda ke-78 yang bertajuk "Smart and Green Graduation" ini. Mereka kecewa karena momen yang identik dengan euforia tersebut hanya bisa dirasakan dalam dunia maya.
Zainul Falah, wisudawan dari Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) mengaku kurang bersemangat dalam mengikuti prosesi wisuda online. Pasalnya ia hanya menonton vidio prosesi wisuda, sedangkan sosoknya sendiri tidak hadir dalam pelepasan tersebut.
"Saya tidak tertarik mengikuti prosesinya. Lagian nggak ada hal yang berkesan sama sekali," ungkapnya kepada kru IDEAPERS.COM.
Hal senada juga disampaikan oleh Fitrotun Nisa', wisudawan dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) ini hanya bisa pasrah menerima keputusan dari kampus.
"Jujur ya kalau ditanya gimana rasanya wisuda online, kayak nggak bisa digambarin. Kecewa, sedih, campur aduk. Pengennya ya bisa wisuda seperti biasanya, tapi mau gimana lagi," kata Nisa'.
Dika Duwiyanto, wisudawan FUHum tidak pernah mengharapkan wisuda secara online. Namun ia tidak ingin larut dalam kekecewaan. Dika mempersiapkan hal yang ia butuhkan untuk dapat menonton wisudanya yang disiarkan di channel YouTube UIN Walisongo Semarang.
"Tetap semangat, meskipun sebenarnya kecewa. Sudah siapkan isi kuota data, Insya Allah cukup lah buat wisuda online,"ungkapnya.
Berbeda dengan tiga wisudawan lainnya, Sifa Unikmah, wisudawan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, tidak mempermasalahkan jika wisuda pada akhirnya dilakukan secara virtual.
"Menurut saya tidak masalah. Karena prosesi wisuda sekedar euforia. Yang terpenting kita bisa ambil manfaatnya, menerapkan apa yang sudah kita dapat dibangku perkuliahan," tandasnya.
[Rep. Umi/ Red. Mahfud]
KOMENTAR