Semarang, IDEAPERS.COM - UIN Walisongo Semarang melepas 1661 mahasiswa mulai dari jenjang ahli madia (D.3), sarjana (S.1), magister (S.2) hingga doktor (S.3). Pelaksanaan wisuda ke-78 ini digelar secara online menggunakan program face tracking animation yang disiarkan langsung melalui channel YouTube UIN Walisongo Semarang, Kamis (06/08/20).
Dalam wisuda periode Agustus ini, UIN Walisongo melepas 69 ahli madia, 1533 sarjana, 51 magister, dan delapan doktor. Wisudawan terbanyak berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dengan jumlah 396. Adapun rinciannya, 10 magister dan 386 sarjana.
Sementara wisudawan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) sebanyak 328 wisudawan yang terdiri dari 6 magister, 253 sarjana dan 69 ahli madia. Untuk Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), wisudawan berjumlah 264, 4 dari program magister dan 260 dari program sarjana.
Kemudian Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) melepas 263 wisudawan, sarjana sebanyak 256 dan magister berjumlah tujuh. Disusul 220 wisudawan pada Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) dengan rincian 210 sarjana dan 10 magister. Selanjutnya 117 sarjana pada Fakultas Sains dan Teknologi (FST).
Sementara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) serta Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) masing-masing melepas 34 dan 17 sarjana. Terakhir dari program pascasarjana sebanyak 8 doktor dan 14 magister.
IPK Tak Jamin Kesuksesan
Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq, dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada 1661 wisudawan. Ia mengingatkan, untuk tidak terlalu bangga atas gelar yang diraih, pasalnya IPK tidak menjamin kesuksesan seseorang di masa depan.
"IPK bukan jaminan, tapi komitmen moral dan ahlak kita. Prestasi perlu diupgrade dan ditingkatkan kelasnya. Tidak hanya sekedar konsep dan wacana, jadikanlah karya nyata penuh dengan action," tegasnya.
Ia juga menegaskan, para wisudawan agar dapat mengamalkan ilmunya untuk kepentingan bangsa dan agama.
"Saudara harus mempertanggungjawabkan ilmu sampai akhir hayat, tampilkan sosok rahmat di masyarakat, jangan mengedepankan kekerasan, jadilah generasi emas Indonesia," tandasnya.
[Rep. Firda/Red.Mahfud]
KOMENTAR