CEO Facebook, Mark Zuckerberg |
Di usianya yang masih 32 tahun, CEO platform media sosial Facebook, Mark Zuckerberg telah manjadi salah satu pengusaha tersukses di dunia. Dalam usia yang terhitung masih muda, Mark telah berhasil menjadi "presiden" dari platform media sosial yang telah digunakan oleh 1.7 milyar user di seluruh dunia.
Sebagai seseorang yang sudah punya kekayaan melimpah, Mark tidak pernah berhenti untuk belajar tentang segala hal. Semenjak tahun 2015 lalu, Mark telah berkomitmen untuk membaca dan menghatamkan satu buku dalam waktu dua minggu. Maka dari itu, Mark membuat laman bernama "A year of Books" di platform media sosial Facebook. Melalui laman itu, pengguna Facebook bisa mengetahui buku apa yang sedang dibaca oleh Mark.
Setelah dua tahun berlalu, buku apa sajakah yang telah dibaca oleh Mark? Berikut 10 buku yang telah dibaca dan direkomendasikan oleh oleh Mark Zuckerberg yang penting untuk kamu baca.
1. Sapiens
Sampul buku Sapiens |
100 ribu tahun yang lalu, setidaknya terdapat enam spesies manusia berbeda yang menghuni bumi. Namun sekarang hanya tinggal satu spesies, yaitu Homo Sapiens. Apa yang terjadi pada enam spesies manusia yang lainnya? Dan apa yang mungkin akan terjadi pada manusia sekarang?
Kebanyakan buku tentang sejarah kehidupan manusia menggunakan pendekatan historis dan biologis. Namun penulis buku Sapiens, Dr. Yuvual Noah mencoba menawarkan sudut pandang lain tentang pembacaan sejarah umat manusia dengan bukunya yang orisinil ini. Kisah dalam buku ini bermula dari 70 ribu tahun yang lalu ditandai dengan adanya kesadaran modern.
Buku ini disusun berdasarkan pengujian atas peran dan perkembangan manusia yang telah dimainkan dalam sebuah ekosistem global untuk memetakan perkembangan spesiesnya. Sapiens mengintegrasikan antara sains dan sejarah untuk mempertimbangkan kembali cerita tenntang sejarah manusia yang sudah mapan. Mencoba menghubungkan antara perkembangan masa lalu dengan persoalan kontemporer. Serta menguji peristiwa yang spesifik ke dalam sebuah konteks ide yang lebih besar.
2. Portofolios of The Poor
Sampul buku Portofolios of The Poor |
Hampir 40 persen manusia di dunia berpenghasilan rendahm rata-rata kurang dari dua dollar Amerika Serikat per hari. Jika mereka tidak mampu berthan dalam penghasilan yang begitu rendah, maka akan sulit terbayangkan apa yang akan menimpa mereka. Apa yang akan mereka makan hari ini? Bagaimana kecukupan gizi mereka? Bagaimana dengan pendidikan anak-anak mereka? Bagaimana cara mereka menangani masalah genting ini sementara usia mereka semakin menua?
Setiap hari, lebih dari satu miliar manusia di seluruh dunia harus menjawab persoalan tersebut. Portofolios of The Poor menjadi buku pertama yang secara sistematis menjelaskan cara orang-orang miskin mencari solusi atas permaslahan finansial yang setiap hari mereka hadapi.
3. Dealing with China
Sampul Dealing with China |
Dalam buku ini, Paulson menggambarkan peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menimpa elit bisnis dan kehidupan politik China di era modern. Buku ini mencakup tiga persoalan mendasar dari negara China untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
Pertama, bagaimana bisa China menjelma menjadi negara superpower dalan bidang ekonomi dalam waktu yang singkat? Kedua, Sebenarnya bagaimana cara kerja bisnis di negeri Tirai Bambu tersebut?
Ketiga, bagaimanakah jalan terbaik bagi Barat dan para pemimpin politik lainnya untuk bekerja sama dan meraih keuntungan dengan pemerintah China? Keempat, bagaimana bisa Amerika Serikat mempengaruhi China yang memiliki peraturan otoriter?
4. The Better Angels of Our Nature
Sampul The Better Angels of Our Nature |
Percaya atau tidak, suatu saat manusia mungkin akan hidup dalam kedamaian. Seorang penulis bestseller New York times, Steven Pinker menunjukkan bahwa berita tentang perang, tindak kriminal, terorisme, dan kekerasan terus-menerus dipublikasikan di media massa dan media sosial telah memicu kemunduran yang panjang dalam sejarah.
Kemunculan mitos tentang kemanusiaan yang melekat pada kekerasan dan kutukan modernitas, membuat Pinker semakin berambisi untuk melanjutkan penjelajahannya tentang esensi dari sifat manusia. Ia memadukan psikologi dan sejarah untuk menampilkan gambar yang luar biasa dari sebuah dunia yang semakin terang.
5. The Three Body Problem
Sampul The Three Body Problem |
Tak ketinggalan Mark juga membaca buku fiksi ilmiah. The Three Body Problem bercerita tentang sekelompok tentara rahasia yang memiliki misi untuk mengirim sinyal ke luar angkasa untuk berkomunikasi dengan alien. Sebuah peradaban alien di tepi sebuah galaksi yang mulai hancur menangkap sinyal tersebut dan berencana untuk menyerbu bumi.
Sementara di bumi, tempat-tempat penampungan sementara mulai dibangun. Setelah berkomunikasi dengan alien tersebut, manusia bumi memiliki dua rencana. Menolong mereka untuk melarikan diri dari dunia mereka semakin hancur, atau melakukan perlawanan terhadap invansi yang mungkin dilakukan oleh bangsa alien. Hasilnya terciptalah karya yang memiliki jangkauan sudut pandang yang luas terhadap alam semesta.
6. Mukadimah Ibnu Khaldun
Sampul Mukadimah |
Ternyata Mark juga membaca karya ilmuwan muslim, salah satunya adalah Mukadimah. Buku ini membahas tentang sejarah penting umat Islam pada masa pra-modern. Ditulis oleh ilmuwan besar abad ke-14, Ibnu Khaldun, karya monumental ini menjadi fondasi bagi ilmu pengetahuan berdasarkan pengalaman lapangan, termasuk filsafat sejarah, sosiologi, etnografi, serta ekonomi. Karya Ibnu Khaldun ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Ahmadie Thoha yang diterbitkan pada tahun 2001.
7. World Order
Sampul Word Order |
Dalam buku World Order, Henry Kissinger menawarkan sebuah perenungan mendalamnya atas akar dari keharmonisan internasional dan kekacauan global. Penggambaran pengalamannya sebagai salah seorang negarawan yang terkemuka di era modern, membuat Kissinger mengungkapkan analisisnya atas tantangan besar di abad ke-21 ini.
Tanntangan besar itu, menurut Kissinger adalah, bagaimana manusia secara bersama-sama mampu membangun sebuah dunia yang tenteram di tengah perbedaan perspektif sejarah, konflik kekerasan, perkembangan teknologi, dan ideologi ekstrimis.
Demikian buku-buku yang pernah dibaca oleh Mark Zuckerberg, masing-masing buku ia selesaikan dalam waktu dua minggu. Tertarik untuk ikut mencoba membacanya? Pastikan kamu harus menguasai bahasa Inggris terlebih dahulu, karena kebanyakan buku yang dibaca oleh Mark belum tersedia dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Jika orang hebat yang masih muda seperti Mark Zuckerberg saja memiliki target khusus untuk menghatamkan sebuah buku, kenapa kita tidak? (Nashokha)
KOMENTAR