![]() |
Maba FUHum UIN Walisongo gelar aksi tolak UKT |
Salah satu maba, Chinde Novitasari Khasanah menilai bahwa dirinya dan teman-teman maba lainnya adalah korban. Banyak teman-teman seangkatannya yang tersingkirkan dan gagal mengenyam pendidikan di perguruan tinggi karena tidak mampu membayar UKT.
“Mereka gagal masuk kuliah gara-gara UKT mahal, dan kami semua juga merasa keberatan dan kami merasa jadi korban komersialisasi pendidikan,” terang Novita usai berorasi.
Hal tersebut, lanjut Chinde, membuat UIN Walisongo kehilangan kesempatan untuk mendapatkan generasi bangsa yang harusnya bisa membawa nama baik UIN Walisongo ke ranah Indonesia bahkan dunia.
“Saya yakin mereka mempunyai kemampuan yang belum keluar saat ini,” ungkap Chinde.
Maba Jurusan Perbandingan Agama (PA) 2016 ini berharap agar semua mahasiswa UIN Walisongo kompak dengan satu tujuan, mengambil hak yang telah dirampas oleh pemerintah.
Sementara itu, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FUHum, Muhammad Afit Khamsani berharap agar semua pihak tetap kompak mengawal UKT. Ia juga mengajak fakultas lain di lingkungan UIN Walisongo untuk aktif menyuarakan perlawanan ini.
(Rep. In-Kan/Red. Lee)
KOMENTAR