Foto: ideapers.com |
Batang-ideapers.com-Di
penghujung akhir kepengurusan, Pengurus Anak Cabang Ikatan Pemuda Nahdlotul
Ulama dan Ikatan Pemuda-Pemudi Nahdlotul Ulama (PAC IPNU-IPPNU) Limpung gelar
workshop Jurnalistik. Workshop itu diperuntukkan kepada kader-kader IPNU-IPPNU
yang terdiri dari 17 ranting di kecamatan Limpung. Peserta yang terdiri dari 20
lebih anak tingkat SMA itu, terlihat bersemangat saat mengikuti setiap sesi
dalam pelatihan.
Acara tersebut,
digelar selama dua hari satu malam di SMK NU limpung, Batang, Sabtu-Minggu
(28-29/11) dengan mengundang beberapa pemateri, baik dari akademisi, senior dan
orang-orang yang expert dalam bidangnya.
Munir selaku
ketua panitia menjelaskan, acara workshop ini bertujuan memberikan pemahaman
tehadap kader-kader, supaya “melek” media, karena banyak hal yang bisa kita
ambil dari media. Jika tidak paham tentang duania pers, bisa jadi para kader
nanti akan tertinggal dengan organisasi lain.
“Bahkan itu bisa menjadi salah
satu kunci, supaya kader-kader IPNU-IPPNU mendatang mempunyai wawasan yang luas
dengan jalan "melek" media ini,” tegas Ketua I Pimpinan IPNU-IPPNU Anak Cabang
Limpung itu.
Materi dalam
workshop tersebut ada lima, yaitu arikel, berita, sastra, tata kelola organisi dan
layout.
Zaimuddin, selaku
pemateri artikel menjelaskan, setidaknya ketika hendak membuat sebuah artikel,
teman-teman sudah menancapkan dua hal dalam pikiran temen-temen yaitu, hendak
menjawab sebuah pertanyaan atau mempertanyakan ulang sebuah pertanyaan.
“Tulisan
teman-teman nanti akan mempengaruhi pembaca dalam bertindak. Bagaimana cara
menciptakan sebuah gagasan? Selalu pertanyakan lalu kaitkan informasi satu
dengan yang lain atau berita satu dengan yang lain. Teruslah merasa skeptis
dalam menerima informasi,” kata Pemimpin Redaksi Lembaga Pers mahasiswa IDEA
Walisongo Semarang itu.
Selain itu,
Saifudin yang kini menjabat sebagai Pemimpin Umum di Lembaga Pers Mahasiswa IDEA juga turut menjadi pemateri di acara itu. Menurutnya, para peserta harus giat berlatih menulis. Karena skil menulis itu tidak praktis, harus selalu
diasah dan dibiasakan. “Minimal temen-temen nanti tepat dalam meletakkan diksi
dalam tulisan”, himbaunya sewaktu mengisi materi sastra.
Harapannya,
lanjut Munir, semoga setelah workshop ini terlaksana, peserta mampu menerbitkan
sebuah buletin di akhir Desember nanti. Dan ia menghimbau kepada para kader
mendatang, supaya melanjutkan perjuangannya. Seperti workshop jurnalistik ini,
yang sebelumnya belum pernah terlaksana dan hanya jadi progam kerja semata.
“Semoga dengan
terlaksananya progam ini, bisa menjadi pemicu semangat berkarya bagi
teman-teman IPNU-IPPNU anak cabang Limpung pada khususnya dan IPNU-IPPNU di seluruh
nusantara pada umumnya”, imbuhnya.
(Ivo/Gigih-IDEA)
KOMENTAR