Tatapan Itu
Aku berharap, kau kekasihku!
Mata yang tajam
Menikam di setiap pandangmu, padaku
“Terarah dengan penuh tanya.” Bagiku
Sajak oleh:
Capung
?
Tak terdefinisikan
Siapa?
Tak tahu
Misteri
Sajak oleh: Sekar Arum
“Mawar Murka”
Sajakku di pantat anjing pengabdi melati
Dan edelweis di rimba paling mendalam
Di kabut hutan belantara
Mentari, selamat pagi
Awan-awan, selamat siang
Jingga senja, selamat sore
Bintang bulan, selamat malam
Tentang rindu dan dendam
Inginku menghukummu dengan ribuan cambuk
mencabik
Menghujatmu dengan maki segunung Merapi
Mengutukmu dengan samudra sumpah serapah
Menghancurkanmu, memotong lehermu
Mencabik ususmu dan jantungmu
Memporak-porandakanmu
Tapi tidak menguburmu
Inginku
mencongkel matamu
Hidungmu, merobek mulutmu
Merobek juga alismu
Membakar rambutmu
Memutilasi seluruh tubuhmu
Mendoakanmu menyampaikan kasih
Kepadaku...
Sajak oleh: Kalong
Panjikususma
Luka
Dia terluka
Badan yang dulu kekar
Kini lemah, lebur
Bak kayu dicumbu api
Tak ada yang memahaminya,
Dia bukanlah besi
Dia lilin
Terang...
Meski habis, hancur dilahap api
Kini dia akan habis menunggu angin
membelai api
Hingga ia dingin, beku
Menjadi salju
Sajak oleh: Alan
KOMENTAR