Kehidupan empat sahabat; Alfi (Raditya Dika), Rene (Marthino Lio), Aryo (Indra Jegel) dan Sukun (Pukai) begitu intens. Ada banyak faktor yang menyatukan kebersamaan mereka. Mulai dari kerja di kantor yang sama, hidup dalam satu kontrakan, dan kisah cinta mereka yang sama menyedihkannya.
Berawal dari ajakan kencan ganda Rene (Marthino Lio) pada Alfi (Raditya Dika) untuk menemaninya kencan bersama pegawai magang di kantor. Bermodal voucher makan gratis, Rene, lelaki sok mahir dalam urusan cinta namun selalu gagal ketika pacaran, sengaja membawa mereka ke restoran Prancis.
Sayang, ternyata voucher itu kadaluwarsa. Mereka pun akhirnya hanya beli air putih di restoran tersebut. Imbasnya, kedua perempuan yang mereka kencani pun langsung ill feel kemudian bubar jalan begitu saja.
Tidak jauh beda dengan kedua temannya, Sukun (Pukai) warga negara Thailand itu pun sering dapat tamparan dari perempuan yang didekati lantaran tak mahir berbahasa Indonesia dan sering salah dalam memilih ungkapan kata. Beda dengan Aryo (Indra Jegel) yang meski sangat mahir berteori, ia adalah lelaki yang miskin kasih sayang seorang perempuan.
Konflik muncul ketika Alfi (Raditya Dika), yang secara fisik dan finansial tidak terlalu sempurna, disukai Amira (Pevita Pearce) rekanita kerjanya. Di suatu kesempatan Alfi (Raditya Dika) mengundang Amira (Pevita Pearce) dan ayahnya, Jeremi (Toto Muryadi) yang notabene bos di kantor, makan malam bersama di rumahnya.
Yana (Widyawati), ibu Alfi (Raditya Dika) adalah seorang single parent. Kedatangan Jeremi ke rumahnya malah menimbulkan chemistry di antara keduanya. Lebih lagi mereka menemukan kecocokan satu sama lain bias ditinggal pasangan hidup mereka.
Di situlah Alfi (Raditya Dika) merasa tidak nyaman sebab cinta yang terhalang oleh ibunya sendiri. Akhirnya, Alfi (Raditya Dika) memutuskan keluar dari kantornya. Di samping ingin membahagiakan ibunya, dari awal pun ia memang tidak mencintai pekerjaannya.
The Guys adalah film bergenre komedi. Alur ceritanya yang maju menggambarkan kehidupan karyawan kantor yang merasa jenuh dengan aktivitas monoton mereka. Film berdurasi 115 menit ini memiliki banyak adegan tak terduga yang mampu memecahkan tawa penonton.
Kelebihannya, film ini mampu membalut sebuah drama dengan komedi yang cerdas dan unik. Hanya saja, film ini kurang mengeksplorasi persoalan utama tentang mencintai pekerjaan yang kita kerjakan dan bagaimana kita jadi bos untuk diri sendiri. [Ismah]
KOMENTAR