Semarang, IDEAPERS.COM – Belasan mahasiswa jurusan Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) UIN Walisongo melakukan aksi penggalangan dana untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera di kawasan Simpang Lima Kota Semarang, Minggu (7/12/2025).
Tidak sekadar bentuk kepedulian sosial, mahasiswa juga tengah mengaplikasikan teori yang sedang dipelajari di kelas perkuliahan. Yakni mata kuliah bidang kemanusiaan (humanistk) yang memantik semangat mahasiswa AFI bergerak atas nama kemanusiaan.
Koordinator aksi galang dana, Mifdal Hermansyah Putra mengungkapkan, kegiatan ini dilakukan atas nama kemanusiaan untuk korban bencana alam di Sumatera.
"Salah satu dosen mata kuliah kami pun mengajarkan kami untuk tidak hanya berheti di lingkungan kampus saja, tetapi, bagaimana teori itu bisa direalisasikan dalam aksi nyata," kata dia.
Galang donasi untuk korban bencana Sumatera ini dilakukan oleh mahasiswa AFI Angkatan 2023 dan 2024. Selain itu ada pula dukungan beberapa volunteer dari mahasiswa jurusan Ilmu Falak dan unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kempo.
Baca Selengkapnya: Sepuluh Kandidat Rektor UIN Walisongo Hadiri Uji Etikabilitas dan Intelektualitas
Dalam proses galang dana, Mifdal selaku koordinator sempat mengalami kendala dalam menggerakkan mahasiswa untuk berpartisipasi karena baru pertama kali mengadakan acara besar.
Kendala lain yang dialami pada surat perizinan kepada Polsek Semarang. Surat izin yang diajukan terlalu mendadak sehingga surat akan ditolak, namun setelah bernegoisasi dengan pihak Polsek akhirnya, surat di terima.
"Karena dadakan dan ini musim-musim uas. Jadi sorenya galang dana dilakukan siangnya baru masukin surat.
Dan hampir ditolak di pihak Polsek, tapi alhamdulillah dengan sedikit negoisasi akhirnya surat kami di terima," tutur mahasiswa AFI Angkatan 2023 tersebut.
Baca Selengkapnya: Membaca Kesadaran Literasi Mahasiswa melalui Kisah Luka dalam "Laut Bercerita"
Aksi galang dana ini juga melibatkan pihak JNE Kota Semarang, salah satu dosen, dan Philokophi. Sumbangan akan didrop off oleh pihak JNE tanpa dipungut biaya. Philokophi sendiri ikut terlibat dalam donasi pakaian-pakaian atau barang-barang dari relawan.
"Kita udah belikan barang-barang nanti kita pake jasa JNE ngirimnya nanti. Ada pihak lain juga yang ikut menyumbang. Dari Philokopi menyumbangkan pakaian dan dari kami memyumbangkan makanan serta kebutuhan pokok," jelas Mifdal.
Dikatakan dia, ada hal yang memotifasi mahasiswa AFI untuk semangat membantu korban bencana alam. Dari teori filsafat yang dipelajari, manusia memiliki kehendak bebas untuk mau membantu atau tidak kepada korban bencana alam.
Atas hal ini, mahasiswa AFI UIN Walisongo ingin menjadi bermanfaat bagi orang lain, karena dengan itu mahasiswa merasa hidupnya lebih bermakna dan dapat lebih mengharhai diri sendiri.
"Salah satu dosen pernah berkata, dan itu sangat menusuk hati saya. Manusia itu diberikan kehendak bebas, kita punya hak untuk memilih bermanfaat bagi manusia lain dan saya mau ngambil kesimpulan bahwa saya rasa kita harus bisa bermanfaat, karena dengan begitu kita bisa lebih menghargai diri kita sendiri dan menghargai orang lain," tandas Mifdal.
[Rep. Lena/Red.Lulu]
KOMENTAR