Semarang, IDEAPERS.COM - Sepuluh dari enam belas kandidat bakal calon rektor Universitas Islam Negeri UIN Walisongo Semarang menghadiri Uji Etikabilitas dan Intelektualitas terbuka pada Selasa (02/12) di Gedung Auditorium II kampus 3 UIN Walisongo.
Bakal calon rektor yang hadir dalam acara yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) tersebut antara lain: Fatah Syukur, Ilyas Supena, Imam Yahya, M Mukhsin Jamil, Mansur, Moh. Fauzi, Muhyar Fanani, Abdul Ghofur, Rokhmadi dan Syamsul Ma'arif.
Kegiatan yang bertajuk "uji etikabilitas, intelektualitas dan kapabilitas calon rektor UIN Walisongo Semarang" bertujuan untuk mengenali visi misi dan gagasan bakal calon rektor sehingga kedepannya mahasiswa dapat mengerti seberapa besar target dan kompetensi rektor tersebut.
Ketua pelaksana Farid Muhammad mengatakan terimakasih atas partisipasinya kepada sepuluh bakal calon rektor dan civitas akademika yang sudah datang serta membersamai di forum intelektual.
"Kehadiran sepuluh bakal calon rektor dari enam belas kandidat ini merupakan bentuk nyata bahwa UIN Walisongo masih merawat akan adanya dialektika didalam kampus," kata Farid saat memberikan sambutan di aula Gedung auditorium ll, Selasa (02/12/25).
Baca Selengkapnya: Komdigi Dorong Pemanfaatan AI untuk Tingkatkan Daya Saing Pendidikan Nasional
Menurutnya kegiatan ini merupakan sebuah proses evolusi untuk mencari perubahan dalam masyarakat kampus itu sendiri. Perubahan yang akan dibuat kedepannya harus selaras dengan visi misi yang akan disampaikan.
"Mulai dari forum ini lah nantinya kita akan berbicara bagaimana arah gerak UIN Walisongo Semarang mau dibawa. Dan perubahan seperti apa yang nantinya akan digagas," ujarnya.
Semetara itu Ketua KSMW, Riyan Wisnu Al Amin menyampaikan seorang pemimpin diharuskan mempunyai etikabilitas, intelektualitas serta kapabilitas yang mumpuni untuk memimpin suatu universitas, terlepas siapa saja nanti yang akan dipilih menjadi rektor.
"Untuk memilih suatu pemimpin yang nantinya akan memimpin kampus ini perlunya uji etikabilitas, intelektualitas serta kapabilitas agar nantinya kemenag tidak sembarangan dalam memilih rektor," tuturnya.
Selanjutnya Riyan menjelaskan pasca kegiatan ini diharapkan bakal calon rektor dapat menunjukkan rekontruksi besar bagi UIN Walisongo Semarang.
Baca Selengkapnya: Sajak Purnama Teater Metafisis UIN Walisongo Jadi Panggung Kreativitas Pegiat Sastra
"Diharapkan pasca kegiatan ini, bakal calon rektor dapat menunjukkan rekontruksi besar yang tujuannya untuk kepentingan - kepentingan rakyat dan juga memihak kepada rakyat, bukan hanya sekedar menjadi menara gading megah, yang lupa dengan masyarakat dibawahnya," ujarnya.
Disisi lain salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang Marwan Ardiansyah mengaku sangat antusias sebab kegiatan ini dapat mendorong progresivitas para mahasiswa dalam memperhatikan calon rektor kedepan.
"Kegiatan ini sangat bagus sebab dapat mendorong progresivitas para mahasiswa. Namun, sangat disayangkan hanya sepuluh rektor yang datang dari enam belas kandidat yang ada," tuturnya.
Ia berharap ketika salah satu bakal calon rektor dilantik menjadi rektor UIN Walisongo periode tahun 2026 Sampai 2030 dapat mengimplementasikan visi misi yang sudah disampaikan dan bukan hanya sekedar wacana.
"Semoga nantinya ketika salah satu calon rektor dilantik dapat menerapkan visi misi dan memenuhi janjinya serta semoga dibawah kepemimpinan UIN Walisongo dapat menjadi kampus garda terdepan bagi kampus di indonesia melalui riset dan ilmu pengetahuan," harapnya.
[Rep. lulu/ Red. Sinray]

KOMENTAR