Pendidikan dalam keluarga menjadi pendidikan pertama yang diperoleh anak. Pendidikan berfungsi sebagai pondasi masa depan bagi anak. Dimana hal ini akan berpengaruh pada kondisi pengetahuan anak dari segi mental, nalar dan karakter anak di masa depan.
Namun, dalam beberapa kasus anak seringkali mengalami kekerasan. Dilansir dari data dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) melaporkan, sebanyak 16.854 anak yang menjadi korban kekerasan pada 2023. Dari data tersebut menunjukkan bahwa pendidikan keluarga di Indonesia masih rendah. Oleh karena itu, orang tua perlu di berikan pemahaman bahwa pendidikan keluarga sangat penting bukan hanya untuk dirinya dan anak, namun untuk seluruh masyarakat yang berinteraksi dengan anak tersebut.
Melakukan pendidikan keluarga yang baik dan sesuai bukanlah hal yang mudah. Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita mencontoh bagamana Nabi Muhammad SAW dalam mengasuh putra putrinya, perlu beberapa cara yang harus di lakukan untuk mengikuti pendidikan nabi di dalam keluarga. Adapun pedoman dalam Islam yaitu Nabi Muhammad SAW beliau mempunyai anjuran penting dalam pendidikan keluarga.
Baca Juga: Nabi Muhammad, Teladan dalam Menuntut Ilmu
Nabi Muhammad menekankan pentingnya pendidikan keluarga melalui berbagai hadis. Salah satunya adalah:
(رَسُولُ اللَّÙ‡ِ صَÙ„َّÙ‰ اللَّÙ‡ُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ Ù‚َالَ: ÙƒُÙ„ُّÙƒُÙ…ْ رَاعٍ ÙˆَÙƒُÙ„ُّÙƒُÙ…ْ Ù…َسْؤُولٌ عَÙ†ْ رَعِÙŠَّتِÙ‡ِ)
Artinya: "Setiap kalian adalah penggembala, dan setiap kalian bertanggung jawab atas yang digembalakannya."Hadis ini menunjukkan bahwa orang tua bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak mereka, menjadikan pendidikan keluarga sebagai pondasi utama dalam membentuk karakter manusia.
Dalam hal ini, kita bisa mencontoh Nabi Muhammad dalam mendidik anak. Berikut ini beberapa cara nabi dalam mendidik anak.
Baca Juga: Maulid Nabi: Menelusuri Jejak Perjalanan Rasulullah
Pertama, ajarkan agama kepada anak sedini mungkin. Kata "sedini mungkin" bukan pada usia mendekati baligh atau awal mereka masuk sekolah, namun dimulai dari saat anak masih di dalam kandungan. Janin di dalam kandungan sudah bisa menyerap informasi dari luar, maka dari itu orang tua perlu memberikan informasi islami seperti berdzikir, membaca Alquran, membacakan kisah teladan para nabi dan lain sebagainya.
Kedua,Tunjukkan contoh yang baik sebagai panutan anak hingga dewasa. Tidak semua orang tua bisa melakukannya namun sebisa mungkin jika di dekat anak tidak mencontoh hal buruk dalam kehidupan sehari-hari. Jika ingin mempunyai anak yang mempunyai sopan santun yang baik maka orang tua perlu mencontohkan nya terlebih dahulu, seperti pembiasaan mengucap salam, memberi senyum ke orang lain , bertutur kata yang lembut, serta mencium tangan orang yang lebih tua
Ketiga, selalu konsisten dalam pendidikan anak. Anak akan cenderung memahami apa yang di harapkan orang tua jika larangan atau perintah itu di lakukan berulang. Kebanyakan orang tua merasa kasihan jika terus menerus mendidik dengan didikan tegas lalu melonggarkan aturanya sesekali, hal itu membuat anak lebih mudah memberontak.
Seringkali orang tua menyalahkan lingkungan yang membentuk karakter buruk anak, akan tetapi lingkungan yang terbentuk itu adalah andil dari mereka sendiri.
Pendidikan keluarga yang memiliki pengaruh besar tentunya perlu usaha besar pula dalam mewujudkannya, jika semua orang tua menerapkan parenting ala nabi maka sudah sepatutnya pendidikan keluarga yang baik bisa terlaksana
[Lulu Nuratika]
*) Ikuti Update-an terbaru kami langsung dari ponselmu. Bergabung melalui saluran WhatsApp IDEAPERS.COM klik link berikut ini https://whatsapp.com/channel/0029VaIGd9Q8V0tsJ58rsF3Q
KOMENTAR