Ilustrasi: rumahbaca.id |
Masa depan bangsa Indonesia ditentukan bangsa yang memiliki kualitas, khususnya para pemuda yang kedepan akan menjadi harapan atas kemajuan negara Indonesia. Pemuda dengan tantangan zamannya, harus mengembangkan kemampuan diri, memiliki gagasan cemerlang, mampu berkomunikasi dengan baik serta memanfaatkan kemujuan internet dengan bijak. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka mimpi buruk akan benar-benar terjadi di sini.
Pemuda di zaman sekarang, sering dikatakan sebagai generasi yang semakin terkikis moral dan akhlaknya. Hal tersebut dirasa disebabkan oleh era globalisasi yang sedang dihadapi. Dimana wajah pemuda Indonesia sekarang dianggap menjadi pengikut tren-tren kekinian.
Seperti media sosial misalnya, yang menjadi faktor utama untuk mendapatkan informasi terkini mampu merubah cara pandang seseorang dalam menyikapi sesuatu yang sedang terjadi. Namun, hal tersebut masih anggapan, tidak dapat digeneralisir. Para pemuda Indonesia juga banyak yang sudah bisa memanfaatkan internet dan media sosial untuk hal-hal yang positif. Salah satunya untuk membuka usaha dengan membuka bisnis yang kemudian dipromosikan melalui akun pribadi masing-masing.
Menteri keuangan Republik Indonesia pernah mengatakan dan berpesan kepada pemuda bahwa generasi muda saat ini lebih kompleks dan penuh tantangan. Salah satunya adalah lebih sulit untuk fokus.
Peluang Pemuda Zaman Now
Sebagai pemuda di zaman sekarang, pengkuatan ideologi untuk menunjukan jati diri Indonesianya, sebagai penerus bangsa yang mampu bersaing dan bersinergi bagi pembangunan bangsa yang terus menerus dilakukan agar menjadi daya saing dengan negara maju lainnya. Internet yang sudah maju dan berkembang seperti saat ini semestinya dapat memfasilitasi kebutuhan komunikasi, distribusi informasi, pengetahuan, dan kemajuan di segala hal.
Pemuda saat ini yang sudah dimudahkan tanpa harus bersusah payah semestinya bisa menjadi salah satu solusi bagi kekurangan-kekurangan yang dimiliki bangsa ini. Kini, di mana zaman sudah menunjukkan eranya dan saat orang-orang tua kesulitan untuk menjadi bagian dari zaman modern dan digital ini, semestinya memiliki peluang-peluang yang bagus untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Peluang-peluang tersebut, seperti terciptanya gerakan dan karya inovatif, ekonomi kreatif, dan lai-lain yang mampu diikutsaingkan dengan karya pemuda lain yang sudah maju di luar sana. Karya-karya kreatif tersebut dapat menjadi wajah indonesia berkemajuan era modern seperti sekarang.
Tentu dengan dukungan dari generasi tua yang memiliki kuasa atas kebijakan. Bukan malah menyalahkan dan membuat pesimis kaum muda ini.
Beban Pemuda
Menjadi seorang pemuda tentu bukanlah identitas yang biasa-biasa saja. Pemuda dengan semangat dan tenaga yang masih berapi-api memiliki tanggung jawab yang cukup berat untuk dirinya, masyarakat dan peradaban.
Terdapat sekiranya Empat beban seorang pemuda. Pertama, Guide of Value (Pengawal Nilai). Nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi budaya ketimuran yang penuh norma menjadi tanggung jawab seorang pemuda untuk terus dijaga.
Kedua, Iron Stock (Pengganti). Generasi yang sekarang, diharapkan akan menggantikan kegerasi tua di hari depan. Sehingga pemuda diharapkan sudah memiliki konsepsi-konsepsi yang berkemajuan untuk masa depan Indonesia dan diterapakan ketika pemuda tersebut sudah memiliki kuasa atas sikap dan kebijakan baik bagi dirinya maupun masyarakatny.
Ketiga, Agent of Control Social (Kontrol Sosial). Pemuda tetap melakukan kritik dan masukan kepada para pemegang kebijakan masyarakat. Saat kebijakan tersebut dirasa salah, pemuda memiliki beban untuk melakukan kritik dan mengawalnya.
Keempat, Agent of Social Change (Perubahan Sosial). Saat pemuda sudah tetap menjaga nilai luhur, memiliki konsep masa depan yang lebih baik dan tetap melakukan kontrol sosial. Maka saat nanti ia menjadi generasi yang mapan, diharapkan mampu merubah kondisi sosial yang ada untuk lebih baik.
Indonesia Bangkit dengan Pemuda
Indonesia kini sudah selayaknya berbenah karena zaman telah berubah. Namun perubahan tersebut bukan juga yang dapat mengikis nilai-nilai kebangsaan yang sudah ada. Pemuda yang maju dalam modernitas dan sadar diri atas bebannya, diharapkan mampu membangkitkan arah kemajuan bangsa Indonesia ke depan.[Nabila]
KOMENTAR