Beberapa kasus menunjukkan
bahwa malas gerak (mager) merupakan fenomena memprihatinkan
yang sering merundung anak
zaman sekarang. Istilah mager lahir ketika
seseorang malas beraktivitas, lebih memilih untuk berdiam diri. Tetapi saya mengartikan mager sebagai
kondisi seseorang tak bisa melawan gaya gravitasi tempat tidurnya, sehingga ia enggan melakukan kegiatan apapun
selain menetap dalam buaian ranjangnya.
Faktanya, orang yang mager bisa menghabiskan harinya hanya di
atas kasur. Biasanya virus ini menyerang ketika libur tiba, apalagi
bertepatan dengan bulan Ramadhan seperti sekarang ini. Tugas yang terlalu memforsir
pikiran menjadi dalih untuk bermalas-malasan.
Serangan virus mager
akan semakin kuat terasa dengan adanya smartphone. Seseorang bisa
tahan bermain game atau pun bersosialisasi di dunia maya, mulai dari
sahur hingga tiba waktunya berbuka puasa. Alhasil, waktu terasa berjalan lebih
cepat dan puasa dapat dijalani dengan begitu mudah.
Jika seseorang memiliki hobi mager, aktivitas yang lebih bermanfaat akan terlewatkan begitu
saja. Malah bukan tidak mungkin ia akan terserang obesitas, karena metabolism tubuh tergantung pada
intensitas pegerakannya sendiri. Jika tubuh sering bergerak, metabolisme pun akan lancar. Sebaliknya, seseorang akan terkena obesitas jika
metabolisme tubuhnya lambat. Buat cewek, tak ingin tubuhnya jadi ndut kan?
Kamu pasti pernah melihat fenomena seperti ini,
atau jangan-jangan kamu adalah salah satu pelakunya. Tak perlu dijawab.
Sebetulnya virus mager dapat diatasi
dengan melakukan hal berikut:
1. Membiasakan ringan tangan.
Kebiasaan baik
ini sudah diajarkan oleh leluhur kita. Ketika melihat sesuatu yang tidak pada
tempatnya, maka ia
kita akan memindahkannya
pada posisi yang tepat.
Contoh ketika melihat sampah berserakan, sesegera mungkin akan dibuang ke tempat sampah.
Jadi didikan orang tua sangat mempengaruhi
perilaku putra-putrinya. Jika seorang anak dibiasakan untuk peka terhadap
lingkungan sekitarnya, maka ia juga akan terbiasa hidup dalam kesadaran yang tinggi akan kelestarian lingkungannya. Virus mager
pun bisa dihilangkan.
2. Hindari tidur di pagi hari
Ini kebiasaan
buruk yang banyak dilakukan oleh banyak orang di Bulan Ramadhan, tidur kembali
setelah sahur. Padahal tubuh kita membutuhkan sinar matahari yang dapat menghindarkan kita dari berbagai
macam penyakit seperti penyakit kuning, diabetes, hingga obesitas. Tidak hanya itu, Jika seseorang
tidur di pagi hari, ia akan merasa malas ketika bangun tidur. Mager, deh!
3. Buat jadwal olahraga
Meskipun sedang
puasa, tak ada salahnya mengawali pagi hari dengan olahraga. Kamu bisa keluar
rumah untuk sekadar jogging, senam, atau pun merenggangkan persendian tubuh. Penelitian
menunjukkan bahwa seorang
yang berolahraga di pagi hari dilanjutkan dengan mandi, ia akan mempunyai konsentrasi tinggi
dan emosi yang stabil. Hal ini berguna untuk mengawali hari-hari dengan
semangat meskipun tengah berpuasa Ramadhan.
4. Ingat orang tua di rumah
Ini jurus pamungkas jika kamu ingin
hari-harimu bebas dari mager. Mengingat orang tua, ini bisa memicu mahahasiswa untuk tidak bermalas-malasan.
Kerja keras orang tua tidak akan sebanding dengan usaha anaknya, meski sudah sungguh-sungguh belajar
di kampus. Apalagi jika ia hanya menghabiskan waktunya untuk berdiam diri tanpa
melakukan kegiatan apapun di kamar kos. Apalagi di bulan Ramadhan seperti
sekarang ini, orang tua rela tetap bekerja keras demi biaya kuliah anaknya.
Bagaimana? Masih sulit move on
dari gaya gravitasi
kasur? Silakan coba tips di atas. Semoga virus magermu bablas. [Pect]
KOMENTAR