NGALIYAN - Dunia jurnalis tidak lepas
dari adanya karya tulis. Straight news, features, esai, opini,
artikel dan sebagainya. Masing-masing memiliki karakter dan struktur penulisan
tersendiri. Bagaimana jadinya bila suatu tulisan disuguhkan sekadar jadi?
Apakah tulisan akan beroleh perhatian pembaca?
Berangkat dari fenomena
tersebut, (LPM) Lembaga Pers Mahasiswa IDEA fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo
Semarang mengadakan workshop penulisan berita. Kegiatan berlangsung tanggal
21-23 September 2012. Bertempat di gedung PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa) lantai
2 ruang R6, tepat disamping kiri kantor IDEA. Dihadiri peserta yang datang dari
PERSMA (Pers Mahasiswa) se-IAIN Walisongo Semarang.
Materi yang disampaikan
padat. Pembukaan dan ta’aruf pada Jum’at, 21 September pukul 20.00 WIB mengawali
pertemuan pertama. Sang pemateri, Tomy Apriando yang akrab dipanggil Mas Tomy,
Wartawan situs pemberitaan lingkungan, Mongabay.com, memberi ulasan yang jelas.
Mempersilahkan peserta untuk bertanya jika kurang memahami penyampaian
materinya.
“Kita disini santai saja.
Belajar bareng-bareng. Kalian boleh ambil posisi senyamannya, mau pindah-pindah
duduk, sambil makan-makan snack dari panitia, silahkan. Kalau nanti ada
pertanyaan bisa kita diskusikan sama-sama”, ungkap Mas Tomy.
Peserta dibekali elemen
penting jurnalistik. Konsep kebenaran jurnalistik. Loyalitas wartawan terhadap
masyarakat. Referensi bacaan jurnalis seperti tulisan karya Andreas Harsono,
Alfian Hamzah, Bung Imam dan lain-lain. Penataran bagaimana membuat deskripsi
yang baik. Menghadirkan realitas lapangan menggunakan panca indra. Membangun
emosi pembaca. Praktek pembuatan berita diakhir sesi memantabkan workshop ini. Hunting
berita di lapangan. Interview beberapa objek berbeda. Membuat berita straight
news ataupun features. Mendiskusikannya dalam forum bebas dan demokratis.
Transparan. Bahkan terkadang timbul perdebatan. Semua boleh mengkritisi dan
dikritisi.
“Workshop pembuatan berita
ini memang ditujukan bagi PERSMA IAIN. Diharapkan nantinya membantu mengasah
skill jurnalistik khususnya dalam pembuatan berita”, tutur Muhammad Autad
An-Nasr, Pem-Red (Pemimpin Redaksi) IDEA.
“Kita bisa belajar banyak
dari workshop ini. Menggali informasi tentang jurnalistik lebih mendalam.
Sharing dengan kawan-kawan keredaksian masing-masing dan memunculkan hal-hal
baru nan segar”, imbuh Mukhammad Zulfa, PU (Pemimpin Umum) IDEA.
KOMENTAR